Laman

Minggu, 06 Maret 2011

PENDUDUK INDONESIA TERBESAR KE-4 DIDUNIA


TUGAS KULIAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENDUDUK INDONESIA TERBESAR KE-4 DIDUNIA

Disusun oleh :
NAMA : YULIANTI
NPM : 23209648
KELAS : 2EB06


Dosen pengasuh :
MOESADIN MALIK. Ir., M.Si
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
2011


JUMLAH PENDUDUK INDONESIA
KINI MENDUDUKI PERINGKAT KE-4 DI DUNIA



Jumlah penduduk Indonesia kini menduduki peringkat ke-4 di dunia. Dapat kita ketahui faktor apa saja yang menyebabkan hal tersebut. Tak bisa dibayangkan berapa luas temappt yang akan dibutuhkan jika pada tempat yang sama dan waktu yang sama penduduk ini dikumpulkan menjadi satu. Kita teringat akan bagaimana suasana peperangan dulu melawan penjajah. Munkin jumlah yang ikut berperang tidak seberapa dibanding dengan jumlah penduduk seluruhnya. Andaikan pada waktu itu semua penduduk memiliki tekad yang sama untuk merdeka pasti kita tidak munkin dijajah hingga 350 tahun lamanya.

Sejarah Indonesia sendiri banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya di Palembang menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah penjajahan Belanda, Indonesia yang saat itu bernama Hindia Belanda menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat.
Ups, kembali ke topik bahasan. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, oleh karena itu Indonesia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara). Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006. Dari tahun ke tahun jumlah penduduk di Indonesia semakin bertamabah. Meskipun jumlah peserta program KB dari tahun ke tahun semakin bertambah. Indonesia kaya akan keanekaragaman, flora, fauna, suku, seni, budaya dan msih banyak lagi.

Indonesia dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling dominan. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.

Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara. Indonesia dilintasi garis khatulistiwa (equator), yang membuat Indonesia beriklim tropis. Selain itu indonesia berada di antara 2 benua yaitu benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, hal ini para pelayar/pelaut singah di Indonesia. Selain itu penduduk Indonesia mayoritas berpenduduk muslim dan disebutkan bahwa Indoonesia berpenduduk muslim terbesar di dunia meskipun secara resmi bukan negara Islam, hem, sangat disayangkan ya, harusnya para penduduk muslim ini demo kepada pemerintah untuk merubah menjadi negara Islam, wahai muslimin ayo bangkitlah, tancapkan bendera islam di Istana Kepresidenan, gerakan hati kalian untuk kesempurnaan hidup ini, akan lebih indah jika hukum-hukum yang berlaku juga berlandaskan pada Islam. Tapi kita juga harus tetap menghormati warga lain yang bergama selain Islam.
Bentuk pemerintahan Indonesia sendiri adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih langsung. Ibukota negara ialah Jakarta. Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.
Nah, dengan keanekaragaman yang menawan ini dan karena begitu dekatnya juga dengan negara tetangga, Indonesia dikenal diseluruh dunia, sehingga mereka tertarik untuk berkunjung ke Indonesia. Tak sedikit dari mereka yang kemudian menetapkan untuk tinggal di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu faktor bertambahnya penduduk indonesia, dan menjadi faktor indonesia masuk kedalam penduduk terbesar ke 4 di dunia.
>> JUMLAH PENDUDUK INDONESIA MENURUT KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) RI RUSMAN HERIAWAN
Di Jakarta tepatnya 29/4/2010, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan jumlah penduduk Indonesia hingga tahun 2010 akan mencapai 235 juta jiwa. Angka ini diperkirakan akan menempatkan Indonesia masih menjadi negara berpenduduk terbesar keempat di dunia.

"Perkiraan 235 juta jiwa dengan pertumbuhan 1,2% per tahun," kata Kepala BPS Rusman Heriawan dalam acara konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (29/4/2010).

Bapak Rusman menegaskan, bahwa angka pasti jumlah penduduk Indonesia hingga tahun 2010 akan diketahui setelah hasil sensus penduduk 2010 yang dimulai 1-31 Mei 2010. BPS ini telah bekerjasama dengan United Nations Population Fund (UNFPA) dalam program sensus penduduk 2010 ini.

Beliau mengatakan bahwa sensus penduduk Indonesia ini mendapat dukungan dari lembaga internasional termasuk PPB. Dikarenakan Indonesia menjadi pusat perhatian dengan menempati posisi keempat penduduk terbesar di dunia. Ini akan menjadi acuan untuk dapat menghitung lebih mudah jumlah seluruh penduduk di dunia.

"Kalau sensus penduduk Indonesia sukses, maka akan membantu menghitung jumlah penduduk di dunia," katanya.

Sedangkan informasi yang bersumber dari Starberita - Medan, Dari hasil Sensus Penduduk 2010 tepatnya pada bulan Mei lalu, dimana jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta jiwa. Angka ini membuat Indonesia masih menempati peringkat 4 besar di dunia. Hal itu juga disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI Rusman Heriawan dalam sebuah acara di Hotel Danau Toba Internasional Medan, baru-baru ini. April lalu 2010.

“Dari 237,6 juta orang penduduk Indonesia itu, lebih dari seperlima atau tepatnya sebesar 21,31 persen bermukim di wilayah Sumatera. Jadi selama kurun wakti 10 tahun terakhir ini penduduk Sumatera telah bertambah sebanyak 6,3 juta jiwa atau meningkat sebesar 1,33 persen per tahun,” katanya.

Sedangkan khusus untuk wilayah Sumatera Utara, lanjut Rusman, angka pertumbuhan penduduknya relatif rendah, yaitu sebesar 1,11 persen per tahun. Namun demikian, secara apsolut Sumatera Utara merupakan provinsi berpenduduk terbesar keempat di Indonesia dengan jumlah penduduk sebesar 12,99 juta jiwa dan sex ratio sebesar 99,59.

Dia menambahkan, hasil Sensus Penduduk 2010 lalu, tidak semata-mata hanya untuk kepentingan statistik tetapi berguna untuk penyusunan basis data kependudukan yang lengkap dengan nama dan alamat (By name and By address) dari setiap penduduk yang berdomisili diwilayah Republik Indonesia.

“Basis data seperti itu sangat penting dan starategis untuk berbagai perencanaan program-program sasar pembangunan yang berbasis pada individu ataupun rumahtangga. Selain itu, informasi tentang perumahan dari Sensus Penduduk ini tentu akan menjadi basis data potensial dan strategis untuk perencanaan pembangunan di bidang perumahan,” tandasnya.

Kapan sih sensus penduduk di indonesia dimulai pertama kali. Sensus penduduk di Indonesia dimulai semenjak tahun 1815 yaitu pada masa “Raffles Kolonialisme Inggris” yang awalnya baru mencakup wilayah Jawa. Kemudian pada masa ”Kolonial Belanda” dilakukan kembali hal serupa pada tahun 1920 dan 1930. Di era pasca kemerdekan, sensus penduduk dilakukan pada tahun 1961, 1971, 1980, 1999, 2000 dan akan dilakukan pada tahun 2010 ini.

Berdasarkan hasil sensus, jumlah penduduk Indonesia adalah:

1. Tahun 1930: 60,7 juta orang
2. Tahun 1961: 97 juta orang
3. Tahun 1971: 119,208 juta orang
4. Tahun 1980: 147,49 juta orang
5. Tahun 1990: 179,379 juta orang
6. Tahun 2000: 206,265 juta orang
7. Tahun 2010: diperkirakan mencapai 237,6 juta orang.

Total penduduk dunia pada tahun 2009 sebanyak 6,829 miliar orang. Berdasarkan data PBB 10 besar negara yang jumlah penduduknya tertinggi pada tahun 2009:

1. China: 1,346 miliar orang
2. India: 1,189 miliar orang
3. AS: 315 juta orang
4. Indonesia: 237,6 juta orang
5. Brasil: 194 juta orang
6. Pakistan: 181 juta orang
7. Bangladesh: 162 juta orang
8. Nigeria: 155 juta orang
9. Rusia: 141 juta orang
10. Jepang: 127 juta orang
11. Negara-negara lainnya: 2,779 miliar.



Proyeksi penduduk dunia pada tahun 2025 meningkat tajam yaitu 8,012 miliar orang, dengan rincian:

1. China: 1,453 miliar orang
2. India: 1,431 miliar orang
3. AS: 359 juta orang
4. Indonesia: 263 juta orang dan lain-lain.

Bahkan hingga tahun 2050 jumlah penduduk dunia akan diproyeksikan akan menembus 9,150 miliar orang dimana jumlah penduduk China justru turun mencapai 1,417 miliar orang sedangkan India naik tajam 1,614 miliar orang disusul AS 404 juta orang, Indonesia 288 juta orang, Brasil 219 orang.



>> JUMLAH PENDUDUK INDONESIA MENURUT PENELITI LEMBAGA DEMOGRAFI UI, NURHADI WIYONO

Bersumber dari Kapanlagi.com yang di upload pada hari Kamis, 09 November 2006 17:08 menyatakan, Lembaga Demografi Universitas Indonesia memperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 273 juta pada tahun 2025 dengan pertumbuhan penduduk di bawah 1,5%.

"Perkiraan ini merupakan proyeksi optimis dari serangkaian survey yang telah dilakukan" kata Peneliti Lembaga Demografi UI, Nurhadi Wiyono, di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahunnya terus mengalami penurunan. Hasil survey Lembaga Demografi UI pertumbuhan penduduk tahun 2000-2005 mencapai 1,34% dan diperkirakan akan terus menurun menjadi 1,27% tahun 2005-2010, 1,18% tahun 2010-1015 dan 1,06% pada 2015-2020. Perkiraan pertumbuhan penduduk yang terus menurun ini didasarkan pada Survey Kependudukan dan Demografi Indonesia (SKDI) yang memperlihatkan semakin rendahnya tingkat kelahiran serta semakin meningkatnya masyarakat yang ikut serta dalam program KB.

"SKDI tahun 1997 menunjukan angka fertilitas total (angka kelahiran dari ibu di usia produktif pertahun) mencapai 2,78 per ibu. Pada tahun 2000 telah menurun menjadi 2,3 per ibu dan menurun lagi menjadi 2,2 pada tahun 2006" katanya.

Sedangkan untuk angka peserta KB justru meningkat dari sekitar 50% pada tahun 1997 meningkat menjadi 60% pada tahun 2003. Para peserta KB yang terus meningkat meskipun sejak krisis 1997 program ini kurang mendapatkan perhatian pemerintah seperti era Presiden Soeharto, menurut Nurhadi dikarenakan telah terjadinya pelembagaan KB dalam masyarakat sebagai akibat masyarakat yang semakin menyadari pentingnya keluarga kecil sejahtera. Selain itu, menurutnya semakin tingginya pendidikan serta mudahnya informasi yang diperoleh masyarakat juga mendorong tingginya keikutsertaan masyarakat dalam program KB. Beliau juga mengungkapkan bahwa Indonesia tidak akan terjadi lonjakan penduduk seperti yang diperkirakan para pengamat kependudukan lainnya.

"Dilihat dari hasil survey yang ada tidak akan ada lonjakan penduduk meskipun terjadi pertambahan jumlah absolut penduduk setiap tahunnya," demikian beliau menanggapi kekhawatiran beberapa pihak tentang lonjakan penduduk di Indonesia.

Sebelumnya, Dr Rahmat Santika, memperkirakan pada penghujung tahun 2009 atau akhir masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bakalan terjadi ledakan penduduk di republik ini.

"Dengan asumsi jumlah peserta Keluarga Berencana (KB) di bawah 60% sesuai data BKKBN 2005, jumlah penduduk pada akhir 2009 diperkirakan mencapai 266 juta jiwa. Artinya, dalam lima tahun terakhir terjadi lonjakan 46 juta jiwa dibanding sekarang yang tercatat 220 juta jiwa. Berarti SBY menjadi Presiden pencetak jumlah penduduk terbanyak sepanjang sejarah," kata Rahmat Santika.

Bagaimana dengan pendapat Ketua Asia Pacific Council on Contraception (APCOC) Prof Biran Affandi? Beliau, usai membuka sidang APCOC di Kuala Lumpur, mengungkapkan penduduk Indonesia bisa mencapai 300 juta jiwa pada tahun 2025 jika program KB tak jalan sehingga dapat menimbulkan masalah serius baik di bidang ekonomi, sosial, politik dan budaya termasuk keamanan. Cukup memprihatinkan rupanya.

>> JUMLAH PENDUDUK INDONESIA MENURUT PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Bersumber dari Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menyampaikan hal serupa. Beliau menyatakan Indonesia dengan jumlah penduduk 237, 6 juta jiwa menjadi negara dengan jumlah penduduk nomor empat terbesar di dunia, setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.

"Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia 237, 6 juta jiwa, atau bertambah 32,5 juta dari jumlah penduduk 2000," kata Presiden dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-65 RI di Sidang Bersama DPR dan DPD di Jakarta, Senin (16/8).

Presiden mengatakan, jumlah penduduk yang makin besar tentu membawa tantangan untuk bekerja lebih keras dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, menciptakan kesempatan kerja, menghilangkan kemiskinan, meningkatkan pendidikan dan kesehatan, meningkatkan infrastruktur, dan memberikan pelayanan publik.

"Kita harus bekerja lebih keras lagi untuk mencapai sasaran Millennium Development Goals (MDGs) yang telah kita sepakati," kata Presiden.

Ke depan kita harus sungguh mengelola pertumbuhan penduduk kita. Program Keluarga Berencana untuk menciptakan keluarga sehat dan sejahtera harus benar-benar berhasil.

Nah sekarang kita bahas mengenai faktor jumlah penduduk di Indonesia ini. Meskipun Indonesia memiliki begitu banyak penduduk dan dikategorikan peringkat 4 besar di dunia, namun kematian juga tak lepas dari kehidupan ini. Ada yang meninggal dunia namun juga ada yang lahir. Kita bahas detilnya, >>



DINAMIKA PENDUDUK INDONESIA :

Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia dalam Kaitannya dengan Perkembangan Penduduk Dunia. Jumlah penduduk suatu Negara atau wilayah dapat diketahui secara resmi dari publikasi hasil sensus penduduk.Jumlah penduduk pada suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk. Perubahan keadaan penduduk tersebut dinamakan dinamika penduduk. Dinamika atau perubahan penduduk cenderung kepada pertumbuhan.

Pertumbuhan penduduk ialah perkembangan jumlah penduduk suatu daerah atau negara. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survei penduduk. Jumlah penduduk Indonesia sejak sensus pertama sampai dengan sensus terakhir jumlahnya terus bertambah. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan yang terakhir 2000. Sensus di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan waktu pelaksanaan sensus di Indonesia diadakan sepuluh tahun sekali.

Perbandingan jumlah, kepadatan dan laju pertumbuhan penduduk Indonesia dengan beberapa negara lain :



a. Indonesia dengan Negara ASEAN

1. Jumlah penduduk : Indonesia menempati urutan pertama dalam kelompok negara ASEAN

2. Kepadatan penduduk : Indonesia berada pada urutan ke-5, yaitu 114 jiwa per km2, Singapura memiliki kepadatan penduduk paling tinggi dan Brunei Darussalam memiliki kepadatan penduduk terendah

3. Pada tahun 2005, laju perumbuhan penduduk Indonesia menempati urutan ke-6 (1,45% per tahun), setelah Laos (2,3% per tahun) Filipina (2,0% per tahun) Malaysia (1,80% per tahun), Brunei Darussalam (1,9% per tahun), Kamboja (1,8% per tahun) serta Singapura dan Thailand (0,8% per tahun

b. Indonesia dengan Negara-negara di Dunia

1. Jumlah penduduk Indonesia berada pada urutan ke-4 (215,27 ju ta jiwa), setelah Cina (1,306 milyar jiwa), India (1,068 milyar jiwa) dan Amerika Serkat (295 juta jiwa) pada tahun 2005.

2. Negara terpadat penduduknya adalah Macao (22.260 jiwa per km2), setelah itu Monako(16.135 jiwa per km2) dan Singapura (7.461 jiwa per km2). Indonesia memiliki kepadatan penduduk jauh di bawah ketiga negara tersebut, yaitu sebesar 341 jiwa per km

Di negara-negara ASEAN, beberapa negara pertumbuhan penduduknya masih tergolong tinggi. Akan tetapi secara keseluruhan persentase pertumbuhan penduduk telah mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Negara Dunia Tahun 2005

Cina dan India adalah dua negara yang jumlah penduduknya terbesar, bukan hanya di Asia tetapi juga di dunia dan sudah berusaha menekan laju pertumbuhan penduduknya. Pertumbuhan penduduk di negara-negara Afrika dan Timur Tengah umumnya masih sangat tinggi dan berada di atas Indonesia serta negara Amerika Serikat, Eropa dan Rusia umumnya sangat kecil.



Unsur-Unsur Dinamika Penduduk

A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk

Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu :

a. Kelahiran (natalitas)
b. Kematian (mortalitas)
c. Migrasi (perpindahan)

Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indonesia, oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran dan kematian.

Faktor Yang Menunjang Dan Menghambat Kelahiran (Natalitas) Di Indonesia Adalah Sebagai Berikut:

a. Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain :

1. Kawin usia muda
2. Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
3. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
4. Anak merupakan penentu status social
5. Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.

b. Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain :

1. Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)
2. Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan
3. Semakin banyak wanita karir.



Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) :

1. angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk
2. angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk
3. angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk



Faktor Yang Menunjang Dan Menghambat Kematian (Mortalitas) Di Indonesia, Adalah Sebagai Berikut :

a. Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain :

1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
2. Fasilitas kesehatan yang belum memadai
3. Keadaan gizi penduduk yang rendah
4. Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir
5. Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan

b. Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain :

1. Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
2. Fasilitas kesehatan yang memadai
3. Meningkatnya keadaan gizi penduduk
4. Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan



Penggolongan angka kelahiran kasar :

1. angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
2. angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk
3. angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk



B. Piramida Penduduk

Komposisi penduduk adalah struktur penduduk yang didasarkan atas kriteria tertentu, Seperti komposisi geografis, biologis dan sosial. Komposisi penduduk geografis didasarkan atas pemilahan karakteristik lokasi seperti penduduk perkotaan dan pedesaan. Komposisi penduduk biologis, misalnya didasarkan atas usia dan jenis kelamin. Komposisi social didasarkan atas atribut social seperti status kawin,tingkat pendidikan dan mata pencaharian.



Bentuk-bentuk Piramida Penduduk

Bentuk piramida penduduk dibadakan menjadi tiga macam yaitu :

1. Bentuk Limas (Expansive), menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari pada usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat tinggi, contohnya: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil.
2. Bentuk Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia muda seimbang dengan usia dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya: Amerika Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia.
3. Bentuk Batu Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih besar dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya: negara-negara yang baru dilanda perang.



Negara-negara berkembang pada umumnya memiliki piramida penduduk berbentuk limas, sedangkan negara-negara maju umumnya berbentuk granat atau batu nisan.

Ciri-ciri struktur penduduk pada tiap bentuk piramida :

1. Piramida Penduduk Expansif memiliki ciri-ciri :

1. Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
2. Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
3. Tingkat kelahiran bayi tinggi
4. Pertumbuhan penduduk tinggi

2. Piramida Penduduk Stasioner memiliki ciri-ciri :

a. Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
b. Tingkat kelahiran rendah
c. Tingkat kematian rendah
d. Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat

3. Piramida Penduduk Constructive memiliki ciri-ciri :

a. Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua
b. Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
c. Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian
d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang



C. Ledakan Penduduk

Ledakan penduduk adalah suatu peristiwa kependudukan yang menunjukkan adanya peningkatan jumlah penduduk secara drastic dan pesat.Pertumbuhan penduduk di setiap negara akan berdampak pula terhadap pertumbuhan penduduk dunia secara keseluruhan. Menurut Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) yang menangani masalah kependudukan melaporkan bahwa pada tahun 2003 jumlah penduduk dunia 6,3 milyar.

Menurut Thomas Robert Malthus dalam Essay on the Principle of Population (1798), dikatakan bahwa “ penduduk bertambah menurut deret ukur dan bahan makanan bertambah menurut deret hitung ”. Dengan demikian pertumbuhan penduduk lebih cepat dari pada produksi makanan yang dibutuhkan. Jika hal ini terus menerus dibiarkan maka akan terjadi ledakan penduduk. Ledakan penduduk sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang cepat seperti itu memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat dan hal inipun membuat pemerintah berusaha untuk mengatasinya ledakan penduduk tersebut.

a. Dampak Ledakan Penduduk antara lain :

1. Jumlah pengangguran semakin meningkat
2. Kekurangan pangan yang menyebabkan kelaparan dan gizi rendah
3. Kebutuhan pendidik, kesehatan dan perumahan sukar diperoleh
4. Terjadinya polusi dan kerusakan lingkungan
5. Tingkat kemiskinan semakin meningkat

b. Usaha mengatasi Ledakan Penduduk antara lain :

1. Memperluas lapangan kerja melalui industrialisasi
2. Melaksanakan program Keluarga Berencana (KB)
3. Meningkatkan produksi pangan sesuai kebutuhan penduduk
4. Melaksanakan program transmigrasi
5. Menambah sarana pendidikan dan perumahan sederhana



D. Migrasi Penduduk

Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.

1. Jenis-jenis Migrasi

Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu :

a. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :

i) Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran

ii) Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigrant

iii) Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya

b. Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi nasional /internal terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :

i) Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Terjadinya urbanisasi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :

(1) Ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan upahnya tinggi
(2) Ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
(3) Ingin mencari pengalaman di kota
(4) Ingin lebih banyak mendapatkan hiburan dan sebagainya

ii) Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia. Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang dikenal dengan nama kolonisasi. Berdasarkan pelaksanaannya, transmigrasi di Indonesia dapat dibedakan atas :

(1) Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan tertentu, seperti penduduk yang terkena bencana alam dan daerah yang terkena pembangunan proyek
(2) Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang atas kemauan dan biaya sendiri
(3) Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain dalam propinsi atau pulau yang sama
(4) Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah

iii) Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap.

Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi.



Selain jenis migrasi yang disebutkan di atas, terdapat jenis migrasi yang disebut evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang terjadi karena adanya ancaman akibat bahaya perang, bencana alam dan sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional maupun internasional.



2. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Migrasi

Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi, adalah sebagai berikut :

a. Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru
b. Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya
c. Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan seperti peperangan, dan konflik antar kelompok
d. Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di antara warga masyarakat seperti RRC dan Uni Soviet (Rusia) yang berfaham komunis
e. Faktor agama, yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama, misalnya terjadi antara Pakistan dan India setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris
f. Faktor kepentingan pembangunan, yaitu migrasi yang terjadi karena daerahnya terkena proyek pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk irigasi dan PLTA
g. Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi



3. Dampak Migrasi Penduduk

Migrasi penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau internasional masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah asal maupun daerah tujuan.



a. Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain :

 Dampak Positif Imigrasi

1. Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan
2. Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi
3. Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa
4. Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli



 Dampak Positif Emigrasi

1. Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya
2. Dapat memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain
3. Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing


b. Dampak Positif Migrasi Nasional antara lain :

 Dampak Positif Transmigrasi

1. Dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk
2. Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa sawit, karet, coklat dan lain-lain
3. Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya
4. Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi
5. Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran

 Dampak Positif Urbanisasi

1. Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota
2. Mengurangi jumlah pengangguran di desa
3. Meningkatkan taraf hidup penduduk desa
4. Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas
5. Perekonomian di kota semakin berkembang



c. Dampak Negatif Migrasi Internasional antara lain :

 Dampak Negatif Imigrasi

1. Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain.
2. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa

 Dampak Negatif Emigrasi

1. Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.
2. Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan



d. Dampak Negatif Migrasi Nasional antara lain :

 Dampak Negatif Transmigrasi

1. Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak betah dan kembali ke daerah asalnya

2. Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran

 Dampak Negatif Urbanisasi

1. Produktivitas pertanian di desa menurun
2. Meningkatnya tindak kriminalitas di kota
3. Meningkatnya pengangguran di kota
4. Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan
5. Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas.
6. Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa



e. Usaha-usaha untuk Menanggulangi Permasalahan Migrasi

Beberapa usaha pemerintah untuk menanggulangi permasalahan migrasi, adalah sebagai berikut :

1. Persebaran pembangunan industri sampai ke daerah-daerah

2. Peningkatan pendapatan masyarakat desa melalui intensifikasi dan Koperasi Unit Desa

3. Pembangunan fasilitas yang lebih lengkap seperti pendidikan dan kesehatan

4. Pembangunan jaringan jalan sampai ke desa-desa sehingga hubungan antara desa dan kota menjadi lancar

5. Meningkatkan penyuluhan program Keluarga Berencana untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan.



4. Faktor Pendorong & Penarik Migrasi

Pada dasarnya ada dua pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi, yaitu faktor pendorong (push factor) dan faktor penarik (pull factor).



Faktor-faktor pendorong (push factor) antara lain adalah:

 Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu, atau bahan dari pertanian.

 Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya tanah untuk pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit).

 Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku, sehingga mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal.

 Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan.

 Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim kemarau panjang atau adanya wabah penyakit.



Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah:

 Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf hidup.

 Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.

 Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya.

 Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar.



Dinamika Penduduk kaitannya dengan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kebijakan kependudukan dan program pembangunan sosial dan ekonomi yang dilaksanakan Indonesia selama tiga dekade yang lalu telah berhasil menurunkan angka kelahiran dan kematian sehingga mampu menghambat laju pertumbuhan penduduk dari 2,3% pada periode 1971-1980 menjadi 1,4% per tahun pada periode 1990-2000. Walaupun demikian, jumlah penduduk Indonesia masih akan terus bertambah. Di daerah yang pertumbuhan penduduknya telah menurun, terjadi perubahan struktur umur penduduk yang ditandai dengan penurunan proporsi anak-anak usia di bawah 15 tahun disertai dengan peningkatan pesat proporsi penduduk usia kerja dan peningkatan proporsi penduduk usia lanjut (lansia) secara perlahan.

Sedangkan di daerah yang tingkat pertumbuhan penduduknya masih tinggi, proporsi penduduk usia 0-14 tahun masih besar sehingga memerlukan investasi sosial dan ekonomi yang besar pula untuk penyediaan sarana tumbuh kembang, termasuk pendidikan dan kesehatan.

Daerah yang berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk menghadapi tantangan baru dimana peningkatan yang pesat dari proporsi penduduk usia kerja akan berdampak pada tuntutan perluasan kesempatan kerja. Disamping itu telah terjadi pergeseran permintaan tenaga kerja dengan penguasaan teknologi dan matematika, yang mampu berkomunikasi, serta mempunyai daya saing tinggi di era globalisasi. Kesemuanya ini berkaitan dengan program bagaimana menyiapkan calon pekerja agar mempunyai kualitas tinggi, dengan ketrampilan yang memadai.

Saat ini setiap tahunnya terjadi kelahiran sekitar 4,5 juta bayi. Bayi-bayi ini akan berkembang dan mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan peningkatan usianya. Pada saat ini dari 100 persen anak-anak yang masuk sekolah dasar, 50% diantaranya tidak dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi setelah lulus SMP. Mereka akan putus sekolah dan menuntut pekerjaan padahal tidak mempunyai ketrampilan yang memadai. Sempitnya lapangan kerja membuat para pemuda-pemudi putus sekolah menciptakan pekerjaannya sendiri di sektor informal.

Pertumbuhan penduduk, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah, dan sempitnya kesempatan kerja merupakan akar permasalahan kemiskinan. Jadi aspek demografis mempunyai kaitan erat dengan masalah kemiskinan yang dihadapi di Indonesia pada saat ini. Daerah miskin sering ditinggalkan penduduknya untuk bermigrasi ke tempat lain dengan alasan mencari kerja. Mereka dapat berpindah secara permanen, menjadi migran ulang-alik, menjadi migran sirkuler yakni bekerja di tempat lain dan pulang ke rumahnya sekali dalam beberapa minggu atau beberapa bulan, atau menjadi migran musiman, misalnya bekerja di kota setelah musim tanam dan musim panen.

Kemiskinan berkaitan erat dengan kemampuan mengakses pelayanan kesehatan serta pemenuhan kebutuhan gizi dan kalori. Dengan demikian penyakit masyarakat umumnya berkaitan dengan penyakit menular, seperti diare, penyakit lever, dan TBC. Selain itu, masyarakat juga menderita penyakit kekurangan gizi termasuk busung lapar, anemi terutama pada bayi, anak-anak, dan ibu hamil. Kematian bayi adalah konsekuensi dari penyakit yang ditimbulkan karena kemiskinan ini (kekurangan gizi menyebabkan bayi rentan terhadap infeksi).

Keluarga mempunyai tanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar anggotanya seperti pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup. Oleh karenanya diperlukan pemberdayaan keluarga terutama melalui peningkatan akses terhadap informasi tentang permasalahan ini.

Kesimpulannya adalah bahwa pertumbuhan penduduk berkaitan dengan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan, dan aspek keluarga dan rumah tangga akan membantu para penentu kebijakan dan perencana program untuk dapat mengembangkan program pembangunan kependudukan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat sasaran



SUMBER :

1. http://www.detikfinance.com/read/2010/04/29/143103/1347868/4/terbesar-ke-4-di-dunia-penduduk-ri-diperkirakan-capai-235-juta?f9911013

2. http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=12587&Itemid=701

3. http://archive.kaskus.us/thread/3989971

4. https://secure.wikimedia.org/wikipedia/id/wiki/Indonesia

5. http://www.starberita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=11740:penduduk-indonesia-terbesar-ke-4-di-dunia&catid=158:sosial&Itemid=391

6. http://metrotvnews.com/index.php/metromain/news/2010/08/16/26218/Penduduk-Indonesia-Terbesar-Keempat-di-Dunia

7. http://mgmpipsbanyumas.net46.net/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=20

8. http://sytisahdina.blogspot.com/2010/07/dinamika-penduduk.html

9. http://berita.kapanlagi.com/pernik/penduduk-indonesia-capai-273-juta-pada-2005-26glfj8.htmlPernik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar