XIII
THE ASIAN DEVELOPMENT BANK
(BANK PEMBANGUNAN ASIA)
A. LATAR BELAKANG BERDIRINYA ADB
Pada pertengahan 1960-an negara-negara di Asia sangat membutuhkan bantuan Ekonomi untuk membiayai pertumbuhan dan pembangunan. Dari berbagai penjuru dunia datang bantuan untuk negara-negara Asia, baik berupa dukungan politis maupun bantuan ekonomi. Semula bantuan ini diharapkan dan datang dari negara-negara Barat, namun dengan adanya perkembangan rasa nasionalisme -terutama setelah selesai Perang Dunia II- mendorong rasa kerja sama diantara negara-negara Asia sendiri. Kesemuanya ini tercermin dalam pembentukan berbagai organisasi Asia, seperti Economic Commission for Asia and the Far East ( ECAFE) yang terdiri dari negara-negara Asia yang telah menjadi anggota PBB pada saat itu, SEATO dan lain-lain. Dalam suasana seperti inilah, ADB lahir dan berkembang.
B. FUNGSI DAN TUJUAN
ADB didirikan pada tanggal 19 desember 1966 dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kerjasama di kawasan asia dan timur jauh serta ikut membantu memperlancar proses pembangunan ekonomi di negara berkembang. Lebih jelasnya Asian Development Bank didirikan untuk berfungsi dan mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut :
a. Menyokong investasi modal
Pemerintah maupun swasta di wilayah Asia untuk tujuan-tujuan pembangunan.
b. Memanfaatkan sumber-sumber dana yang tersedia untuk membiayai pembangunan di wilayah asia.
Dengan memprioritaskan wilayah dan sub-wilayah Asia, berupa berbagai proyek dan program regional yang berperan secra efektif terhadap pertumbuhan ekonomi yang selaras di wilayah tersebut secra keseluruhan. Dan yang sangat diutamakan adalah kebutuhan dari negara-negara kecil atau negara-negara yang sulit berkembang di wilayah Asia.
c. Memenuhi permintaan negara.
Yang dimaksud adalah negara-negara anggota dimana untuk membantu mereka dalam mengkoordinasikan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan rencana pembangunan mereka dengan tujuan untuk lebih memanfaatkan sumber daya- sumber daya yang dimiliki, menyehatkan perekonomian, dan meningkatkan ekspansi perdagangan luar negeri, terutama di antara negara-negara Asia sendiri.
d. Memberikan bantuan teknis Technical Assistance )
Dimana untuk menyiapkan, membiayai dan melaksanakan berbagai program dan proyek-proyek pembangunan, termsuk merumuskan usulan bagi proyek-proyek tertentu.
e. Bekerja sama dengan PBB, badan-badan organisasi di bawah PBB, dan berbagai lembaga internasional lainnya yang berkaitan dengan aktivasi investasi
Badan-badan organisasi di bawah PBB terutama ECAFE, dan juga dengan berbagai lemabga negara dan lembaga internasional lainnya, seperti berbagai organisasi nasional baik pemerintah maupun swasta, yang berkepentingan dengan investasi dari pengembangan dana di suatu wilayah, serta memberikan berbagai kesempatan untuk melakukan investasi bagi lembaga-lembaga tersebut.
f. Melaksanakan berbagai kegiatan dan memberikan berbagaijasa-jasa lainnya sesuai dengan tujuan ADB.
C. STRUKTUR ORGANISASI
a. Dewan Komisaris
b. Hak Suara
c. Dewan Direksi
d. Direktur Utama
e. Wakil Direktur Utama
D. KEANGGOTAAN
Keanggotaan ADB terbuka untuk :
- Anggota-anggota ECAFE (the economic commission for asia and the far east)
- Negara-negara di wilayah Asia dan NSB di luar wilayah Asia yang telah menjadi anggota PBB atau anggota dari badan-badan PBB.
Pendaftaran anggota mensyaratkan pungutan suara paling sedikit dua pertiga anggota Dewan Komisaris yang mewakili tidak kurang dari tiga perempat total suara yang diberikan anggota.
Anggota-anggota ECAFE (the economic commission for asia and the far east) adalah merupakan suatu badan khusus PBB yang berpusat di Bangkok, Thailand. Yang didirikan pada tahun 1947, atas inisiatif dari negara-negara Asia anggota PBB, yang bertujuan untuk memperoleh pengakuan atas status Asia yang baru dalam segala kejadian-kejadian di dunia. Pusat aktivitasnya tidak hanya antikolonialisme, tetapi juga menyokong bantuan-bantuan finansial untuk Asia.
E. SUMBER-SUMBER FINANSIAL
a. Modal Sendiri dan pinjaman pihak luar ADB.
b. Dana-dana khusus yang diadakan/diterima oleh ADB.
F. AKTIVITAS ADB
a. Memberikan fasilitas pinjaman.
Kegiatan penyaluran dana ADB terbagi dalam 2 kategori utama yaitu :
1. Pemberian fasilitas pinjaman yang biasa dilaksanakan, dan
2. Pemberian fasilitas khusus.
Sumber dana dari kegiatan pemberian pinjaman yang umum dilaksanakan, berasal dari sumber dana pinjaman yang diperoleh dari pihak luar atau modal sendiri, yang ditujukan untuk menutupi kebutuhan negara-negara anggota dalam melaksanakan proyek-proyek tertentu, sesuai dengan jenis mata uang yang diperlukan.
b. Macam-macam pembiayaan yang diberikan.
Dalam memberikan pinjaman, baik sebagai pemberi pinjaman satu-satunya maupun bersama-sama dengan pemilik dana lainnya, dilaksanakan oleh ADB dengan cara-cara berikut :
1. Dengan memberikan pinjaman sebagian dalam mata uang lokal dan sebagian lagi dalam mata uang asing agar kebutuhan biaya proyek-proyek dalam mata uang yang bersangkutan bisa dipenuhi, atau
2. Dengan memberikan fasilitas untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran lokal suatu proyek, yang dapat dilakukan dengan menyediakan mata uang lokal tanpa harus menjual cadangan emas atau devisa negara yang bersangkutan.
Dalam suatu masalah khusus yang menurut opini ADB suatu proyek dapat menyebabkan tekanan pada kondisi Neraca Pembayaran suaatu negara tempat proyekk tersebut dilaksanakan; ADB dapat memberikan pinjaman dalam bentuk mata uang lainnya. Jumlah pembiayaan yang dijamin oleh ADB untuk tujuan ini tidak boleh melebihi porsi yang wajar dari total pengeluaran lokal yang boleh dilakukan oleh negara peminjam.
G. Permohonan Pinjaman.
Informasi yang dibutuhkan ADB sebagai berikut:
a. Sejarah
b. Deskripsi mengenai proyek tersebut.
c. Rencana Operasi.
d. Studi kelayakan.
e. Total pengeluaran proyek yang diperkirakan.
f. Besarnya pinjaman yang dibutuhkan.
g. Detail dan hasil dari setiap usaha.
h. laporan-laporan keuangan.
i. Perkiraan mengenai dampak finansial.
j. Perkiraan nilai penjualan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar